Hal hal yang harus di perhatikan
- Pastikan kedua sumber data memiliki proyeksi dan georeference yang sama.
- Perhatikan definisi dari garis pantai, apakah garis pantai ditentukan dari LWL (Lowest Water Level) atau SWL (Surface Water Level) atau MSL (Mean sea level), kedua data yang hendak di gabung harus memiliki 2 definisi yang sama, kalo data dari GEBCO biasanya titik terendah diambil dari MSL. Kenapa sih referensi jadi penting? Sederhana saja, anda nggak mau kan kalo anda bangun jembatan ujungnya jadi kayak gini
kejadian ini bisa terjadi apabila petals yang dipakai georeferensinya tidak sama gambar dari sini |
Setelah semua data memiliki geo reference yang sama maka anda bisa menggabung
kedua data.
Dengan cara sbb:
Ekstrak data dari gebco dengan format X,Y,depth,
buang semua header, kecuali bagian Longitude Latitude Depth, edit kasih tanda
petik jadi “Longitude” “Latitude” “Depth”, perhatikan delimiter, pastikan
delimiter antara “Longitude” dan “Latitude”
dan “Depth” sama dengan delimiter data koordinat dibawahnya, save dalam bentuk .txt
Siapkan data dari peta local yang sudah didigitasi, beri header yang sama seperti data gebco diatas, lalu save dengan
nama yang berbeda dalam format *.txt
buka ArcGIS --> tools --> xydata
Dialog box yang muncul ketika xydata dipilih, sesuaikan sistem koordinat dengan tombol edit di kanan bawah |
Masukkan data GEBCO yang sudah
kita edit Specify X dan Y data sesuai dengan header yang sudah kita isi, lalu
edit coordinat system of input coordinatnya dengan tombol edit --> Select --> Geographic coordinate system
--> lalu pilih proyeksi
yang sesuai dengan input data kita misalnya world --> WGS 1984.prj .
tampilan arcgis ketika data gebco dan peta lokal sudah di masukan, data point berwarna ungu merupakan data GEBCO, sedangkan data yang membentuk garis pantai adalah point dari peta lokal yang sudah di digitasi |
Setelah semua proses di atas diselesaikanm maka
akan muncul file point di display (sebelah kiri) dengan ekstensi *.text events.
File dengan ekstensi seperti ini belum bisa di edit di ArcGIS, supaya bisa di
edit anda harus mengconvertnya menjadi bentuk shape file. Dengan cara di
eksport: klik kanan pada file point di display à
data à
eksport data save dalam bentuk *.shp Setelah itu bisa baru bisa di edit.
Setelah file di export, maka yang kita lakukan
selanjutnya adalah membuang data2 yang ‘overlap’ pada data GEBCO, caranya pada Editor --> start editing --> aktifkan editor lalu specify tasks nya : Modify Feature dan targetnya adalah
file GEBCO yang kita punya . lalu buang tiap poinnya sehingga distribusi data
menjadi seperti ini :
Data yang sudah di diubah dalam bentuk shapefile (*.shp) yang sudah dibuang |
Ketika data sudah di save , pada folder dimana
kita menyimpan workspace ArcGIS tadi, klik file *.dbf yang namanya sesuai yang file
*.shp yang di edit tadi di MS Excell. Copy, lalu gabungkan keduanya save dalam bentuk *.txt. Lalu griding kembali menggunakan surfer atau matlab. selesai
No comments:
Post a Comment